Memaknai Masa Advent

 

Bulan November menjadi bulan penuh pengharapan akan Yesus Kristus untuk Umat Kristiani sendiri. Dimulai dari abad ke-6, orang kristiani roma memiliki pemikiran dan pedoman bahwa adven merupakan kedatangan Kristus sebagai hakim dunia. Namun selepas dari itu, pada abad pertengahan, mereka mulai menganggap bahwa adven merupakan penantian kedatangan Kristus yang di umpamakan dalam masa Natal.

Dalam perayaan maupun tradisi yang tertera, tentunya dalam setiap negara berbeda untuk menanggapi masa adven yang dikatakan “bulan penuh penantian.” Namun dibalik perbedaan mengenai cara merayakannya, tentunya masa adven yang kita jalani sekarang masih dalam akar dan tujuan yang sama, yakni penantian kedatangan Yesus Kristus di dunia.

Hal utama tentunya yang paling sering kita temukan dalam perayaan masa adven ini, dan dapat dikatakan dijadikan sebagai objek penyelaras untuk lebih menghayati pemaknaan adven ini, yakni  LINGKARAN ADVEN.

Lingkaran adven menjadi pedoman dan petunjuk yang diselarasakan kepada kehidupan kita yang sedang kita jalani. Bahwa jika di umpamakan, dalam lingkaran merupakan bidang yang tak mempunyai sudut, dengan itu seluruh aspek yang diharapkan dalam kehidupan kita dapat terus berkelanjutan dari awal sampai akhir.

Selain itu,  lilin menjadi aspek yang memberikan kesan bahwa dalam perjalanan hidup kita, pastinya selalu diterangi dengan cahaya ilahi Yesus Kristus sendiri.

Dan aspek selanjutnya menyelaras kepada dedaunan hijau yang berupa cemara untuk melambangkan Kristus yang mati namun hidup kembali untuk selamanya.

Tentunya tradisi umum yang telah kita lakukan, yakni berdoa dan selalu menyalakan lilin adven yang mana tiap lilin nya memiliki pemaknaan yang dapat kita jadikan sebagai konektivitas penyeleras kita terhadapa penantian kedatangan Yesus sendiri.

Adapun ketiga lilin yang berwarna ungu  yang menandakan pertobatan, persiapan dan kurban. Dan salah satu lagi lilin yang berwarna Pink/merah muda,yang menandakan kesiapan diri kita dalam menyambut Tuhan yang hadir ke dunia.

Dan dengan apapun itu, tentunya penghayatan diri manusia masing-masing berbeda. Dan dengan itu tradisi adven ini tidak memiliki peraturan khusus yang mengikat  tentang bagaimana kita harus merayakan adven itu, namun bagaimana seluruh penghayatan diri kita akan kedatangan Sang Mesias dapat tercipta, dan tentunya dapat merayakan natal bersama.

Hai, Orang Muda Katolik🙌

Bertepatan dengan Hari Orang Muda Sedunia yang diperingati pada tanggal 21 November, kemarin tanggal 21 September 2021, OMK St. Petrus mengadakan acara HOMS yang dilaksakan diluar ruangan, tepatnya di Lapangan Parkir Mobil Gereja St. Petrus Palembang. Kegiatan ini bukan hanya games dan animasi lhoo!! tapi ada penampilan drama yang dibawakan oleh perwakilan OMK St. Petrus Palembang. Wowww!! Tidak lupa juga kita semua yang ikut serta dalam kegiatan ini memperhatikan Protokol Kesehatan.

Ini dia video cuplikan kegiatan kita kemarin di tanggal 21 November 2021
STAY TUNED!!

Btw temen-temen penasaran gak sih, video kita kemarin seperti apa🤔 Nahhh, di sini Dea ingin mengajak kalian semua untuk melihat video kita kemarin ig @omkpetrusplg atau bisa klik https://www.instagram.com/tv/CWsClY0AmIO/?utm_medium=copy_link Yokk!! ditontonnn sertaa like, komen, dan follow ya🙌🏼 Jangan lupa jugaa untuk share ke instastory kalian masing-masing. See Youuu di next acara👋🏻

Katoliknews.com – Jumlah umat Katolik di Asia terus meningkat pada 2019, menurut statistik yang baru dirilis, populasi dunia tumbuh sebesar 81,3 juta pada tahun 2019, sementara anggota Gereja Katolik meningkat sebesar 15,4 juta sehingga total umat Katolik di seluruh dunia mencapai 1,3 miliar jiwa.

Statistik yang baru membandingkan pertumbuhan tahun 2019, tahun terakhir data tersedia, dengan 2018 dan oleh karena itu tidak mencerminkan efek dari wabah virus corona global pada tahun 2020.

Meskipun dalam beberapa tahun terakhir banyak berita yang menyoroti penurunan jumlah imam Katolik yang ditahbiskan di Eropa dan Amerika, jumlah keseluruhan imam naik sedikit pada tahun 2019, sebanyak 271 orang, sebagian besar karena peningkatan panggilan imam di Afrika dan Asia, yang mengimbangi penurunan di tempat lain.

Diakon permanen juga terus meningkat dari tahun sebelumnya, dan peningkatan itu terjadi di kelima benua, terutama Eropa dan Amerika.

Sementara itu jumlah pria dan wanita religius menurun pada tahun 2019. Religius wanita wanita turun lebih dari 11.500. Tetapi misionaris awam meningkat lebih dari 34.200, dengan mayoritas misionaris awam baru berlokasi di Amerika, seperti dilansir dari licas.news.

Pertumbuhan populasi Katolik tetap stabil. Pada akhir 2019, umat Katolik membentuk 17,74% dari populasi global, naik hanya 0,01% dibandingkatn tahun 2018.

Di Asia, yang berpenduduk 4,5 miliar orang, umat Katolik hanya merupakan 3,31% dari populasi atau berjumlah 149,1 juta.

Dalam konferensi pers pada 21 Oktober, Kardinal Luis Antonio Tagle menyoroti jumlah umat Katolik yang relatif kecil di Asia. Ia mengatakan bahwa sekitar setengah dari umat Katolik di Asia berada di Filipina.

Prefek Kongregasi untuk Evangelisasi Bangsa-Bangsa itu menambahkan bahwa tahun-tahun terakhir ini di Asia, kita telah melihat adanya peningkatan proporsi dan persentasi jumlah pembaptisan, dan juga jumlah orang masuk seminari dan kehidupan religius.

“Dari segi angka masih kecil, tapi dari segi persentase proporsinya besar,” katanya. “Dan kita tentu saja bersyukur kepada Tuhan.”

Hal itu disampaikan Kardinal Tagle, mantan uskup agung Manila,  selama konferensi pers tentang Minggu Misi Dunia, yang akan berlangsung pada 24 Oktober

Tagle mencatat bahwa pada tahun 2021, Gereja di Filipina merayakan 500 tahun Kekristenan.

“Sekarang kita memiliki banyak orang Filipina yang melayani sebagai misionaris,” katanya, menambahkan bahwa “mereka tidak hanya imam dan religius, tetapi juga awam, beberapa di antaranya telah beremigrasi ke bagian lain dunia untuk bekerja dan membantu menyebarkan pesan Kristus.

Penutupan Bulan Rosario

SantoPetrus-Menjadi keberkahan bagi  kita semua, untuk bulan yang penuh rahmat ini tentunya. Tepatnya Besok menjadi hari terakhir kita bersemayam dengan bulan yang penuh rahmat ini, yakni bulan Rosario. Tentunya ada makna tersendiri dari doa rosario yang telah kita jalani dalam waktu sebulan ini, apa lagi jika bukan untuk mendekatkan diri kepada Bunda Maria sebagai teladan orang beriman akan keteladanan cinta dan kesetiaan-Nya kepada Tuhan Allah. Rosario merupakan wujud berkat yang tertuang pada untaian-untaian butir yang terdapat pada kalung tersebut.

 

Tentunya harapan kita semua untuk selalu dapat dekat dengan Tuhan, tidak dapat dipisahkan dengan keadaan apapun. Walaupun kondisi Dunia yang sedang tidak baik-baik saja, dan kegiatan menggereja bahkan terhenti dengan adanya wabah virus Covid-19 ini. Harapannya, kita dapat secara mandiri membangun relasi dengan Tuhan menjadi lebih dekat. Dengan salah satu contohnya, berdoa rosario yang telah diajarkan Bunda maria kepada kita.

 

 Dengan itu, melalui bulan yang penuh rahmat ini berakhir, semoga kita semua memperoleh berkah yang sangat menjanjikan iman kita, untuk dapat tepat optimis bangkit di massa yang dapat dikatakan masa “transisi” ini.

 

 Berkah dalem, untuk semuanya !

Dalam Tradisi keagamaan Katolik Roma, bulan Mei dan Oktober menjadi bulan yang penuh rahmat dimana kita semua umat manusia di seluruh dunia, diajak untuk memberi penghormatan kepada Bunda Maria Dengan berdoa Rosario. Hampir seluruh gereja yang bernaung pada katolik Roma merayakan pesta ini dengan wujud  Ekaristi Kudus.

Oleh karna itu, artikel ini akan membantu anda untuk  semakin mendalami dan mengenal tentang Bunda Kudus ini.

 

SIAPA BUNDA MARIA ?

Maria adalah seorang perawan yang tinggal di Nazaret, daerah Galilea. Sebagai seorang Yahudi Maria sangat mengharapakan kedatangan sang Mesias, yaitu  Juruselamat  dunia. Dalam kehidupan Gereja Katolik, bunda Maria merupakan sosok pribadi yang mempunyai tempat sungguh istimewa. Gereja katolik sangat menghormatinya, sehingga dapat kita lihat, begitu kuat  Devosi terhadap Bunda Maria.

 

LANTAS MENGAPA DIA ISTIMEWA ?

Gereja Katolik seing menyebut Bunda Maria sebagai “ Ibu dari segala Ibu.” Perihal ini menjadikan kita semua sebagai umat berimaan untuk terus mempercayai dan mengikuti teladan Bunda Maria sendiri. Sepanjang sejarah, Bunda Maria menjadi pelindung yang melindungi kita semua dari segala bentuk malapetaka, yang membuat kita terancam pada kehidupan di dunia.

 Sejak dahulu, kita sering mendengar mengenai doa rosario dan mungkin kita sendiri belum mengetahu asal muasal doa tersebut. Maria melalui devosi doa rosario memberikan pelayanannya di antar para albigensian yang tidak mempercayai adanya misteri inkarnasi atau kehidupan Kristus sebagai Allah yang menjelma menjadi manusia. Tentunya tujuan utama dari doa rosario ini bukan lain untuk merenungkan kehidupan Yesus kristus

 Rosario merupakan doa yang sederhana dan ajaib, dalam pandangan teologis banyak sudah permohoanan dan penghrapan umat mengenai harapan nya terkabul dan terpenuhi. Dengan hal konkrit, Maria yang mengalami kesulitan  pada saat itu untuk berhadapan dengan kesultanan Ottman dari Turki yang ingin menguasai Eropa pada saat itu. Agama Kristen mengalami kepunahan pada saat itu, dan dengan klimaks ia mengajak umat kristiani yang jumlahnya terbatas untuk berdoa Rosario dengan pengharapan iman yang kudus.

 

DEVOSI BUNDA MARIA

Berdevosi kepada Bunda Maria menjadikan kita sebagai umat kristiani semakin paham akan arti ketulusan dan kebaikan. Banyak hal yang dapat kita resapi dalam berdevosi kepada Bunda Maria.

Dalam hal apapun dan kondisi apapun, tentunya pengharapan kita satu kepada Bunda Maria. Dengan perkataan kita, pastinya tidak pernhacukup ketika kita berdoa rosario dan melakukan Devosi kepada Bunda Maria.  Kita Sering sekali puas dengan apa yang telah kita devsikan, padahal belum cukup kita masiih berada pada proses untuk dapat mencapai apa yang kita inginkan. Sebab itu kalu berdevosi, jangan pernah menghitung- hitung devosialmu kepada Bunda Maria Karena Yesus lebih mengasihinya

 

Dan Dengan ini, semoga artikel ini menguatkan kita semua dalam memasuki bulan penuh rahmat ini.

 

Sebagai umat Katolik, kita menetapkan bulan September sebagai Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN). Menjadi bulan khusus bagi kita untuk semakin menghayati dan mengakrabkan diri dengan kitab suci.

Dan kini, kita sudah tak terasa sudahmenjalani dan memasuki masa pertengahan BKSN dan hamir saja menuju akhir di bulan penuh rahmat ini. Banyak kegiatan yang sudah dibuat untuk mengisi bulan kitab suci ini, dengan contohnya  dapat kalian saksikan setiap selasa di akun youtube paroki santo petrus palembang.

Memang masa covid-19 seperti ini, kita lebih diajak untuk harus bisa aktif dengan berbagai macam cara. Tahun ini menjadi tahun yang berbeda dengan tahun sebelumnya. Hal ini yang menjadikan pengalaman sukacita dari kitab suci mesti beringan dengan fakta bahwa kita juga mesti menghadapai banyak pengalaman yang sangat menyulitkan ini .

Situasi seperti ini, kita sebagai manusia banyak sekali dapat mengambi pelajaran, baik itu dari segi kemanusiaan dan kepripadiaan kita sebagai umat beriman. Dengan contoh, banyak sudah teman-teman kita terkena PHK dan berkesulitan sekolah akbitan pandemi ini, bahkan yang lebih parah sampai meninggal dunia.

Dalam halnya, terdapat beberapa perikope kitab suci yang tersampaikan dalam BKSN kali ini. Disini kita diajak melalui kitab suci melihat, berfikir dan berfleksi tentang beberapa hal.

Pertama kita diajak untuk lebih menghayati peran Yesus kristus dalam mengajak para muridnya untuk bertolak ke tempat yang lebih dalam. Dan dalam hal ini, Tuhan lebih mengajak kita untuk memperhatikan situasi pandemi ini tidak hanya dipermukaan, tetapi kita baiknya secara lebih mendalam. Menjadi tantangan kita , untuk lebih mengalah pada diri sendiri dalam menghadapi kesulitan ini. Tidak hanya berkeluh kesah atau menyalahkan berbagai pihak maupun kedaan yang sedang susah ini.

Kedua, telah banyak usaha dan kerjasama maupun solidaritas yang kita bangun harus memiliki dasar. Firman Yesus, menjadi landasan dan dasar dari semua itu sebagai pegangan kita terutama dalam masa-masa sulit seperti sekarang ini. Hal ini berakibat pada kekhasan kita sebagai umat katolik dalam berinteraksi lebih dalam bersama Yesus Kristus.

Ketiga, Paus Fransiskus telah menyatakan dalam khotbahnya, bahwa solidaritas dan persaudaraan amat dibutuhkan dimasa-masa sulit ini. Dengan itu, perlu memantapakan ini secara bersama, guna menemukan jalan mengatasi pandemi covid yang tak berkesudahan ini.

Dari berbagai perikope diatas, dapat kita simpulkan bahwa pada BKSN tahun ini, kita lebih diajak untuk lebih meningkatkan sikap kebersamaan kepada sesama kita. Selain itu, kita juga perlu memantapkan sikap pantang menyerah, memupuk kerja sama, dan solidaritas.

 Akhirnya, sesuai dengan tema kitab suci nasional tahun ini unutk terus menyadaai bahwa Yesus adalah teman seperjalanan kita. Yesus ada bersama kita dan terus setia mengirinigi kita dalam firman-firman suci nya. Sabda-Nya menjadi inspirasi kita untuk mencari banyak solusi ditengah masa sulit akibat bencana pandemi Covid-19

 

Style Selector

Layout Style

Predefined Colors

Background Image