KEDAMAIAN SEJATI

 

Hari ini, kita mau berbicara tentang kedamaian. Wah, siapa yang tidak mau merasakan kedamaian? Kita semua mencari-cari yang namanya damai. Kalau bisa kita semua inginnya hidup damai, bahkan mati pun nantinya pasti inginnya dalam damai (rest in peace) kan. Kapa dan saat apa kita merasa hidup kita ini damai sejahtera? Awal bulan gajian? Damai berarti tidak ada orang yang mikir jelek tentang diri kita, tidak ada yang gosipin? Damai berarti keluarga gak pernah ribut? Tapi, kalau memang pengertian damai kita hanya sebatas itu, hati-hati. Akhir bulan, pas ada yang gosipin, pas lagi ribut-ribut, pas lagi kecewa, pas lagi takut, berarti damainya hilang. Bukan kedamaian semu seperti itu yang kita cari tetapi kedamaian sejati.

Kehilangan damai di hati, itulah latar belakang kisah di antara para murid Tuhan setelah Yesus ditangkap dan dihukum mati. Bagaimana tidak hilang damainya, bila apa yang mereka harapkan dari Yesus dahulu sebagai raja Israel, tapi malah mati disalib. Sekarang ditambah persoalan mereka dikejar-kejar orang Yahudi. Mereka mendengar Yesus telah bangkit tapi mereka belum percaya dengan berita tersebut dan itu yang membuat mereka tetap saja takut. Takut kalau dituduh mencuri mayat Yesus, takut kalau semakin dikejar dan dicari oleh orang-orang Yahudi. Dan hilanglah rasa damai di hati mereka. Dalam kecemasan Yesus datang di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."

Kedamaian sejati hanya ada di dalam Tuhan. Kita memang membutuhkan jaminan untuk kehdiupan kita di dunia tapi ini sifatnya sementara. Tak ada yang abadi dari setiap yang kita andalkan entah harta, jabatan, relasi, kekayaan dan benda-benda duniawi. Mari kita senantiasa bersandar pada Tuhan, sumber kedamaian yang tak pernah surut dan tak pernah hilang.

Rm Sigit SCJ

 

 

RENUNGAN SINGKAT 

"Kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia"

Yoh 16 29-33

 

Selamat berjumpa kembali dalam renungan singkat Paroki Santo Petrus Palembang.

Kisah Injil pada hari ini menceritakan mengenai kedekatan Yesus kepada para murid-Nya, dan bagaiamana upaya pengenalan para murid-Nya kepada Yesus Kristus. Tentu  semasa hidup para murid-Nya, keseharian yang dilakukan tentu bersama dengan yesus, dan kiasan nama yang mereka sertakan kepada Yesus yakni, “guru.”

Namun untuk hal ini, apakah mengenal sudah lebih dari cukup, untuk membuktikan kesetiaan akan Yesus sendiri ?

Dalam amanat-Nya yesus berkata “bahwa akan tiba saat nya ia tidak lagi berbicara menggunakan kiasan.” Yoh 16:29-33. Perkataan Yesus yang memberikan kepercayaan penuh kepada para murid-Nya menjadi wujud cinta kasih-Nya kepada pada murid-Nya. Semasa waktu hidup-Nya, yesus mengupayakan banyak hal, untuk para murid-Nya dapat mengenal Ia lebih dalam, hingga pada akhirnya muncul perasaan percaya diri dari para murid kepada Yesus.

Dengan kepercayaan inilah, para murid-Nya dapat menjadi lebih kuat dalam iman dan cinta kasih akan Allah.

 

 MENJADI RASUL KEBANGKITAN

HALELLUYA !!

 

Selamat Paskah! Pada perayaan penting iman kita ini, kita menemukan kisah yang penuh makna tentang Maria Magdalena yang pergi ke makam Yesus dan menemukan bahwa batu telah digulingkan. Makam itu kosong. Makam kosong itu menjadi saksi kebangkitan Kristus, yang merupakan momen yang paling penting dalam sejarah manusia. Kemenangan Kristus atas maut memberikan harapan bagi umat manusia untuk hidup yang abadi di sisi Allah. Maria Magdalena dipilih oleh Kristus untuk menjadi saksi pertama kebangkitan-Nya, menunjukkan betapa pentingnya perempuan dalam gereja purba. Dalam konteks zaman itu, perempuan tidak dianggap penting dalam masyarakat dan agama, namun Kristus mengangkat martabat mereka dan memberi tanggung jawab penting di antara para rasul Kristus menunjukkan bahwa penghakiman sudah dimulai dan kehidupan yang abadi sudah tersedia bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Ini merupakan sumber harapan yang besar bagi kita sebagai umat Kristiani.

Kematian dan dosa tidak lagi memegang kekuasaan atas kita. Kami memiliki akses kehidupan yang abadi di sisi Allah jika kita percaya kepada-Nya. Dalam kisah ini, kita juga melihat bagaimana para murid masih ragu tentang kebangkitan Kristus, namun mereka akhirnya percaya setelah melihat makam yang kosong. Ini menunjukkan betapa sulitnya untuk mempercayai sesuatu yang belum pernah dialami sebelumnya. Namun, dengan iman dan keyakinan, kita dapat memperoleh kebenaran dan harapan yang abadi. Oleh karena itu, sebagai umat Kristiani, kita harus selalu mengingat bahwa Kristus memberikan peran bagi semua kaum beriman untuk menjadi saksi kebangkitan, saksi kegembiraan bahwa di dalam Dia ada harapan. Kita juga harus terus berjuang untuk memperoleh iman dan keyakinan yang kuat agar dapat hidup dalam kebenaran dan harapan yang abadi.    

 

Fr Virdi Mubin, SCJ

SURAT CINTA DARI PASTOR PAROKI

 

No. 090/Sto.Pet/PLG/III/22

 

 

Ytk.  Warga Paroki Santo Petrus dan simpatisan,

 

Selamat jumpa kembali dan Salam Sehat,

Pertama-tama mari kita ucapkan syukur kepada Tuhan bahwa covid 19 mulai melandai. Semoga Pandemi segera berubah menjadi endemi. Sehubungan dengan itu saya mengajak:

 

  1. 1. Kita tetap harus waspada. Tetap memperhatikan Protokol Kesehatan. Yang diijinkan masuk gereja  adalah yang Sehat. Tempat duduk: satu bangku diisi tiga orang.

 

  1. Anak anak yang belum komuni pertama silakan: ikut Misa dan mengambil tempat duduk di pendopo didampingi orang tua atau yang dituakan. Para orang tua pasti mendapat berkat walau suasana doa tidak khusuk. Sebaliknya mari tetap bersyukur karena dianugerahi rahmat kesabaran dan menyaksikan anak-anak yang penuh sukacita.

 

  1. Surat Edaran dari paroki dan dari Keuskupan masih berlaku.

 

  1. Mari berdoa untuk seluruh umat. Mari saling mendoakan.

 

  1. Yang dinyatakan sehat: silahkan ikut Misa Tatap muka, yang sedang sakit silakan ikut Misa melalui Live streaming.
  2. Yang rindu Komuni: silahkan mendaftarkan diri ke Ketua Lingkungan agar bisa dilayani.

 

  1. PRA PASKAH KE PASKAH

 

    Kegiatan Pra Paskah: ternyata sampai saat ini mendapat tanggapan positif. Terimakasih.

Penerimaan Sakramen Tobat/Sakramen Rekonsiliasi.

 

No.

Hari/Tanggal

Waktu

1.

Senin, 04 April 2022

Pkl. 17.00 – 18.30

Pkl. 19.00 – 21.00

2.

Selasa, 05 April 2022

Pkl. 17.00 – 18.30

Pkl. 19.00 – 21.00

3.

Rabu, 06 April 2022

Pkl. 19.00 – 18.30

Pkl. 19.00 – 21.00

 

 

Panitia telah menyiapkan agenda Pekan Suci. Mari kita dukung dengan keterlibatan kita semua sesuai dengan kemampuan kita. Sedapat mungkin, Para Romo dan Panitia Paskah, membuat jadwal yang membantu umat untuk bisa berliturgi dengan baik. Mari kita ikuti dan persiapkan. Jangan lupa memperhatikan Prokes.

 

BERIKUT INI KAMI SAMPAIKAN JADWAL PEKAN SUCI;

 

No.

Hari/Tanggal

Misa

Jam

Masa Liturgi

Umat Lirtugi Yang Hadir

1.

Sabtu,

09 April 2022

-

18.00

Hari Minggu PALMA

St. Elisabeth, St. Theresia, St. Clara,

St. Yohanes Pembaptis, St. Vincentius & St. Thomas Aq.

Minggu,

10 April 2022

I

06.30

St. Faustina, St. Bernadeth, St. Maria,

St. Paulus & St. Lukas.

II

09.00

St. Fransiskus, St. Monica, St. Matius,

St. Regina & St. Yusup.

2.

Kamis,

14 April 2022

I

07.30

KAMIS PUTIH

St. Fransiskus, St. Monica, St. Matius,

St. Regina & St. Yusup

II

16.30

St. Elisabeth, St. Theresia, St. Clara,  

St. Yohanes Pembaptis, St. Vincentius  &

St. Thomas Aq.

III

19.00

St. Faustina, St. Bernadeth, St. Maria,

St. Paulus, & St. Lukas.

 

 

 

 

 

 

 

 

3.

JUMAT

15 April 2022

-

07.30

JUMAT AGUNG

St. Faustina, St. Bernadeth, St. Maria,

St. Paulus & St. Lukas.

I

14.30

St. Fransiskus, St. Monica, St. Matius,

St. Regina & St. Yusup.

II

18.00

St. Elisabeth, St. Theresia, St. Clara,

St. Yohanes Pembaptis, St. Vincentius  & St. Thomas Aq.

4.

SABTU

16 pril 2022

I

16.30

VIGILI PASKAH

St. Clara, St. Thomas Aq, St. Regina,

St. Lukas, St. Bernadeth, St. Vincentius,

St. Maria & St. Monica.

II

19.00

St. Faustina, St. Elisabeth, St. Maria,

St. Yoh. Pembaptis, St. Theresia,

St. Fransiskus, St. Yusuf & St. Paulus.

5.

MINGGU

17 April 2022

I

06.30

HARI RAYA PASKAH

St. Faustina, St. Elisabeth, St. Maria,

St. Yoh. Pembaptis, St. Theresia,

St. Fransiskus, St. Yusuf & St. Paulus.

II

09.00

St. Clara, St. thomas Aq, St. Regina, St. Lukas,St. bernadeth, St. Vincentius, St. Matius & St. Monica.

III

16.00

KHUSUS ANAK-ANAK & ORANG TUANYA

 

Demi kelancaran semua pihak silahkan ikuti jadwal. Seandainya ada yang berhalangan untuk mengikuti jadwal, silahkan memilih jadwal yang bisa diikuti.

 

III. INFORMASI

 

  1. Pembangunan Canebo dan Gudang Paroki sudah diserahkan oleh Panitia ke Paroki melalui Pastor Paroki. Untuk itu, saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Panitia. Mari kita pergunakan sesuai dengan fungsinya. N.B. Usul, kritik dan saran silakan disampaikan kepada DPP atau Romo Paroki.

 

  1. Kebakaran sebagian gedung Yohaanes dan isinya pada tanggal 9 Maret 2022 yang lalu.

Api sudah dipadamkan. Peralatan sekolah Dino dan Yohaanes juga terbakar. Pakaian Dino dan Yohanes yang terbakar sudah mendapat ganti dari beberapa donatur. Untuk itu kami ucapkan banyak terimakasih.

 

Gedung yang terbakar akan segera direnovasi dengan anggaran sebesar Rp. 110 Jutaan. Biaya akan ditanggung oleh DPP (uang dari umat) dan dari donatur. Bantuan silakan disampaikan melalui: Kotak Pembangunan yang ada di gereja, atau melalui Pastor Paroki atau melalui Rekening: Pembangunan Paroki (BCA – KCP Kenten No. Rek. 15.11.77.77.00 a.n. PAROKI SANTO PETRUS PALEMBANG keterangan: Donasi Pembangunan). Atas kepedulian seluruh umat dan atas kepedulian pribadi lepas pribadi, kami haturkan banyak terima  kasih. Kami balas dengan doa.

 

  1. Renovasi Gereja yang masih bisa ditunda akan dilaksanakan setelah renovasi gedung Yohanes.

 

Sekian. Teriring kasih dan doa romo. Berkah Dalem. Gbu.

 

 

 

 

Palembang, 28 Maret 2022

Teriring salam kasih dan doaku

 

 

Rm. Yohanes Harry Subekti, SCJ        

Pastor Kepala Paroki St. Petrus

 

 

Sebuah Ketulusan Iman

Kisah pembangkitan Lazarus dalam Injil Minggu Prapaskah V tahun A dapat memberikan pengertian tentang siapa Yesus yang akan dirayakan pada hari Paskah. Dalam kisah ini, kita bisa belajar tentang iman dan ketulusannya. Iman itu perlahan tumbuh dan bergantung pada banyak hal tak terduga. Kisah ini juga mengajarkan kita bahwa Tuhan yang Mahakuasa tetap dapat dan bersedia berbagi nafas kehidupan dengan umat-Nya. Namun, iman ini hanya terjadi bila diterima dengan tulus.

Dalam kisah ini, Yesus menunggu dua hari di seberang Yordan setelah mendengar berita mengenai sakitnya Lazarus. Mungkin ada yang bertanya, mengapa Yesus sengaja menunggu? Apakah untuk membiarkan Lazarus mati dulu agar Yesus bisa bermukjizat? Namun, jawabannya tidak seperti itu. Yesus menunggu saat yang tepat baginya. Ketika Yesus mendengar berita sakit Lazarus, dia menunggu hingga saat yang tepat untuk melakukan sesuatu yang tepat. Kita juga dapat melihat bahwa iman Marta, saudara dari Lazarus, sangat kuat dalam kisah ini. Ketika dia mendengar bahwa Yesus datang, Marta pergi menyongsong-Nya. Dia percaya bahwa jika Yesus ada di sana ketika Lazarus sakit, maka Lazarus pasti tidak akan mati. Marta memperlihatkan betapa pentingnya memiliki iman yang kuat dalam menghadapi kesulitan hidup.

Dalam kisah pembangkitan Lazarus, kita juga dapat melihat bahwa Tuhan dapat memberikan kehidupan pada yang mati. Lazarus yang telah mati selama empat hari berhasil dibangkitkan oleh Yesus. Dalam pengalaman batin nabi Yehezkiel, kita dapat melihat bahwa Tuhan kehidupan dapat memberikan kehidupan pada orang-orang yang telah mati, baik secara rohani maupun fisik. Hal ini menunjukkan betapa kuat dan pentingnya iman dalam hidup kita. Meskipun hidup kita penuh dengan kesulitan dan kegagalan, iman yang kuat pada Tuhan yang Mahakuasa dapat membantu kita melewati semua itu dan memberikan harapan bahwa Tuhan dapat memberikan kehidupan pada yang mati.

 

Fr Virdi Mubin SCJ

 

 

SURAT CINTA DARI PASTOR PAROKI

No. 087/Sto.Pet/PLG/II/22

 

Ytk. Umat Santo Petrus dan para simpatisan yang dikasihi Tuhan, Salam sehat dan selamat jumpa lagi

Menyikapi berita-berita yang ada di sekitar kita sehubungan dengan mewabahnya lagi

covid 19, dengan ini saya , Pastor Paroki dan para pengurus Gereja Paroki Santo Petrus Palembang, menegaskan:

  1. Kita sebagai warga masyarakat yang sekaligus warga Gereja HARUS lebih memperhatikan protokol kesehatan (sudah kami tulis dalam Surat Edaran Paroki, Maret 2021) yang ditandatangani oleh:
    1. Camat Sematang Borang
    2. Dan Ramil 08/ Sako
    3. Kapolsek Sako
    4. Ketua Dewan Pastoral Paroki Santo Petrus
    5. Pastor Kepala Paroki Santo Petrus
  2. Menindaklanjuti Surat Edaran Paroki nomor 007/DPP.ST.P/P1/III/2021, tentang Panduan Kegiatan Kerohanian Umat Katolik Paroki Santo Petrus Palembang selama masa pandemi Covid 19 di atas:
    1. Dalam kegiatan Kerohanian di Gereja/lingkungan, SEMUA WAJIB BERDISIPLIN DIRI memperhatikan
    2. Wajib menghormati aturan berdasarkan surat edaran dari Paroki, Keuskupan dan Pemerintah.
    3. Penggunaan barcode Peduli Lindungi dalam kegiatan kerohanian, dengan menunjukkan kepada petusas SATGAS aplikasi barcode tsb, atau fotocopy bukti sudah
    4. Anak-anak yang belum KOMUNI PERTAMA dan Lansia yang merasa atau dinyatakan oleh petugas kesehatan bahwa TIDAK SEHAT, mengikuti Misa secara live
    5. MISA TATAP MUKA di rumah-rumah ditiadakan, sangat disarankan untuk di Gereja dengan berkoordinasi bersama:
      1. Satgas Lingkungan
      2. Satgas Paroki
    6. Jika ada warga/umat yang perpapar, petugas Satgas Lingkungan berkoordinasi dengan Pengurus Lingkungan serta Satgas Paroki, tetap memberi pendampingan dan bantuan logistic.
  • LAIN LAIN;
    1. Keuskupan menuntut penerapan Prokes secara
    2. Tanggal 19 Februari 2022 ada Vaksinasi di Balai Paroki mulai jam 09.00
    3. Terimakasih atas perhatian dan kerjasama kita semua sehingga MASYARAKAT terhindar dari PANDEMI COVID 19.

Sekian. Teriring kasih dan doa romo. Berkah Dalem. Gbu.

 

 

Palembang, 17 Februari 2022 Teriring salam kasih dan doaku

 Rm. Yohanes Harry Subekti,

SCJ Pastor Kepala Paroki St. Petrus

 

RENUNGAN SINGKAT

"Anakku baru saja meninggal, tetapi datanglah, maka ia akan hidup"

 

Selamat datang kembali direnungan singkat Paroki Santo Petrus Palembang.

Saudara/i yang terkasih dalam Tuhan, bacaan Injil hari ini sangat memberikan nuansa baru untuk memberikan siraman rohani kepada hati kita semua. Kisah wanita yang mendapatkan muzizat yang telah lama mengidap pendarahan, dapat menjadi pulih akan kuasa Allah. Tentu, hal ini membuat kita tertegun bahwa karunia Allah dapat tercipta kapan saja dan dimana saja, tinggal dalam pribadi kita masing-masing percaya atau tidak kepada kuasa-Nya.

Dalam injil ini, wanita tersebut menjadi pesan bagi kita semua, bahwa Yesus selalu hadir dalam setiap rintangan hidup kita semua. Yesus  mengatakan “ Teguhkanlah hatimu, hai anakku, imanmu telah menyelamatkanmu.” Dengan hal ini, Yesus telah memberikan tanda bukti cinta-Nya kepada manusia. Dapat diumpamkan seorang wanita ini sudah lama menunggu kedambaan cinta Allah, sama halnya dengan kita yang selalu memohon permohonan kepada-Nya dengan maksud untuk kepentingan kita pribadi dan sesama.

Sebagai murid-Nya, hendaknya sosok wanita ini menjadi peranan yang dapat merubah implikasi iman kita menjadi lebih percaya akan kasih Allah. Kita diajak percaya dan bersabar akan keselamatan abadi daripada-Nya.

Berharap kepada-Nya menjadi inti pengharapan kita dunia, dengan-Nya lah dapat terwujujd keselamatan dan kekuatan iman akan kebesaran iman kita.

 

 

Surat Cinta Pastor Paroki

No. 084/Sto.Pet/Plg/XI/21

Hal Memaknai Adven 2021

 

Inkarnasi: "Solidaritas Allah bagi Manusia"

 

Ytk. Warga Paroki dan Simpatisan

Paroki Santo Petrus Palembang

 

Salam sejahtera bagi Anda sekalian,

 

Masa adven yang kita nantikan telah tiba. Masa ini merupakan kesempatan yang penuh rahmat bagi kita untuk mempersiapkan diri menyambut perayaan kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus, Sang Juru Selamat dunia. Masa yang menandai pembukaan tahun baru liturgi Gereja, yakni tahun C, memiliki dimensi ganda untuk direfleksikan.

Pertama, masa adven mengundang kita untuk merenungkan kesediaan Allah menjadi Manusia dan tinggal di antara kita (bdk. Yoh 1: 14), yang kita kenal dengan peristiwa inkarnasi Sang Sabda. Tuhan yang begitu agung dan mulia berkenan mengosongkan Diri, mengambil rupa seorang hamba, serta menjadi sama dengan manusia, kecuali dalam hal dosa (bdk. Flp 2: 7). Pengosongan Diri Allah inilah yang secara definitif terwahyukan kepada dunia dalam Yesus Kristus. Konsekuensi dari pengosongan itu, tema ketaatan menjadi sangat sentral. Ketaatan Kristus tidak hanya terangkum pada kesediaan-Nya untuk menjadi manusia, meski Ia adalah Allah itu sendiri; namun ketaatan itu terwujud dengan kesediaan-Nya wafat di salib untuk keselamatan manusia. Ketaatan Kristus menjadi Manusia dan ketaatan-Nya pada Bapa hingga pada peristiwa salib mengarahkan hati kita terhadap karya Allah yang solider dengan manusia. Solidaritas Allah itu terwujud pada solidaritas Kristus yang hadir di tengah dunia. Allah dalam Kristus solider dengan manusia yang berdosa. Atas dasar ini, inkarnasi Allah menjadi Manusia tidak hanya terletak pada kesediaan Kristus yang mengenakan kemanusiaan, namun juga menunjuk pada tindakan solidaritas menuju keselamatan.

 

 Kedua, tindakan solider Allah yang mengenakan kodrat kemanusiaan dalam Kristus, dan menguduskan kodrat itu dalam karya pengudusan, menginspirasi kita sebagai Gereja. Kita dipanggil untuk bersolider bagi dunia sekarang yang membutuhkan kesaksian hidup. Dalam hal ini, kita menanggapi panggilan menjadi “garam dan terang dunia” (bdk. Mat 5: 13-14). Sebagai Gereja, kita diundang untuk menyatukan hati terhadap keprihatinan dunia saat ini berhadapan dengan krisis kesehatan yang memengaruhi pelbagai aspek kehidupan. Semangat solidaritas bagi yang membutuhkan mendorong kita untuk peka terhadap kebutuhan mereka, yang mungkin karena krisis kesehatan ini, sangat membutuhkan uluran tangan dan hati kita. Namun, sebagai Gereja di mana Kristus adalah Sang Kepala, kita pun hendaknya tetap terus menjaga kesatuan dengan-Nya; sebab dari-Nya mengalirlah cinta yang mengajari kita untuk semakin bersolider. Kesatuan dengan Kristus dapat terjadi jika kita meneguhkan pengenalan terhadap-Nya dari Kitab Suci. Santo Hironimus (347-419) mengatakan: “Tidak mengenal Kitab Suci berarti tidak mengenal Kristus”. Seruan ini ingin menekankan bahwa dari Kitab Suci, kita dapat belajar dan memperdalam iman kita kepada Kristus. Semoga pada masa Adven ini pun kita semakin dekat dengan Kitab Suci. Dengan demikian, harapannya adalah bahwa kasih yang diajarkan Kristus semakin mendorong kita untuk menjadi saksi karya Ilahi-Nya yang bersolider bagi dunia.

Untuk “mengisi” masa ADVEN tersebut, paroki menawarkan pelbagai kegiatan:

  1. BERDOA DALAM PERAYAAN EKARISTI DENGAN TETAP MEMPERHATIKAN PROTOKOL KESEHATAN.
  2. BERSAMA TEAM BIDANG PEWARTAAN MENGADAKAN KATEKESE DAN PENDALAMAN IMAN.
  3. MENGADAKAN AKSI SOSIAL NATAL UNTUK MENGUNGKAPKAN SOLIDARITAS KITA SATU SAMA LAIN.

 

Selamat memasuki dan menjalani masa Adven yang penuh dengan rahmat. Tuhan memberkati Anda sekalian. Amin.

 

Palembang, 25 November 2021

Teriring salam kasih dan doaku

 

Rm. Yohanes Harry Subekti, SCJ     

Pastor Kepala Paroki St. Petrus

 

 

 

JADWAL PERAYAAN NATAL 2021 & UMAT LINGKUNGAN YANG HADIR

 

 

Ytk. Warga Paroki St. Petrus dan simpatisan

Dengan ini Romo sampaikan jadwal Natal serta warga lingkungan yang hadir dalam Misa Natal 2021:

Nb.

Sangat diharapkan seluruh warga Paroki dan simpatisan memperhatikan hak dan kewajiban untuk Misa Natal mengikuti sesuai jadwal diatas.

 

 

Style Selector

Layout Style

Predefined Colors

Background Image