WARTA PAROKI - 5 Februari 2023

 

Warta Paroki

"Memberi Rasa"

 

Hampir semua masakan menggunakan garam. Tanpa garam akan hambar. Tidak enak. Maka garam adalah bahan yang selalu tersedia disetiap rumah. Garam adalah senyawa kristalin NaCI yang merupakan klorida dan sodium, dapat larut dalam air dan asin rasanya. Garam ditaburkan kedalam masakan dan bercampur dengan bahan makanan yang dimasak. Supaya merata percampurannya, maka diaduk-aduk, maka seluruh masakan menjadi enak dan berasa. Jadi, garam penting, bahkan salah satu bahan penentu rasa enak sebuah masakan.

Garam dan terang. Mengapa sih Tuhan menggunakan istilah garam dan terang? Banyak orang menyangka bahwa fungsi garam dan terang itu sama. Ya memang ada kesamaannya. Tetapi garam, memiliki fungsi yang cukup unik. Garam bisa memberi rasa asin tanpa terlihat. Lihat saja air laut dan air tawar (air biasa). Jika sama-sama dimasukkan ke dalam wadah seperti gelas, nyaris tidak akan ada bedanya. Garam hanya bisa terdeteksi jika dirasakan.

Seperti itulah gambaran anak Tuhan yang Tuhan inginkan. Menjadi anak Tuhan seperti garam, yang mengasinkan dengan larut di dalamnya. Garam tidak berfungsi maksimal ketika berkumpul dengan garam lainnya. Garam akan berfungsi maksimal ketika ia dilarutkan ke dalam benda lain. Garam akan berfungsi ketika dibubuhkan pada sayur yang hambar, sehingga rasanya menjadi lebih enak. Anak Tuhan pun demikian, ada kalanya kita harus menjadi seperti garam, yang tanpa banyak terlihat oleh tetapi kehadirannya dirasakan membawa berkat dimanapun kita berada. Gereja mungkin tidak harus terlihat megah, tetapi bermanfaat bagi orang lain. Ada hadirat dan atmosfer surgawi di sekeliling kita, yang membuat orang lain bisa merasakan kehadiran Tuhan.

 

Rm Sigit, SCJ

Style Selector

Layout Style

Predefined Colors

Background Image